Adult Content Warning
This work could have adult content. If you continue, you have agreed that you are willing to see such content.
-
Tags
Summary
Zayne menarik napas dalam, matanya menyipit seolah menimbang risiko kata-katanya. “Xavier,” katanya pelan, suaranya selembut krim makaron kesukaannya, “kau ingat dia, bukan? Yang selalu diam di antara tawa kita, yang termuda di antara kita semua.” Ia berhenti, menatap Sylus dengan intensitas yang membuat jantungnya berdegup kencang. “Dekati dia, Sylus. Bukan untuk meninggalkanku, tapi untuk membawa sesuatu yang baru… sesuatu yang mungkin bisa membangunkan kita dari mimpi yang terlalu lama ini.”
Suara deru pendingin ruangan mengisi kesunyian yang tercipta. Sylus tersentak, dadanya sesak. “Kau gila?” balasnya, suaranya gemetar. “Kau… menyuruhku mengkhianati hubungan kita?”
“Bukan pengkhianatan,” sahut Zayne, tetap lembut. Ia menarik tangan Sylus, meletakkannya di dadanya, di mana detak jantungnya terasa tenang, namun ada getar halus di sana. “Aku ingin kita hidup lagi, Sylus. Bersamanya… atau bersamaku, tapi dengan cara yang berbeda.”