Chapter Text
.
.
Pentabiru
Akibat rendahnya populasi omega di negara tersebut, kaum mereka diperbolehkan menikahi lebih dari satu alpha. Aturan ini dipicu riset yang menunjukkan bahwa, gen ayah alpha berpengaruh besar dalam menentukan kelamin primer dan sekunder si anak. Makna lain, pihak omega tidak bertanggung jawab atas penentuan kelamin anak.
Pernikahan poliamori adalah sebutan dari perkawinan unik ini. Undang-undangnya diikuti aturan penandaan atau mating. Seorang omega boleh ditandai apabila sudah dinikahi, dan yang paling berhak menandainya hanyalah alpha yang benihnya mampu melahirkan anak omega.
Aturan penandaan itupun dikembalikan pada persetujuan omega dan para suaminya. Dalam biduk rumah tangga, tak boleh ada satupun suami alpha yang dikesampingkan. Satu sama lain memiliki peran.
Di negara ini, nama keluarga ditentukan berdasar marga istri omega. Suami alpha boleh mempertahankan marga lahir mereka, tetapi tidak bisa menurunkannya pada anak. Sebab itulah bayi-bayi omega lebih dibutuhkan untuk meneruskan garis keluarga.
Kodrat alpha utuh menjadi pemimpin. Maka secara otomatis, terpilihlah suami pertama sebagai kepala keluarga. Posisi suami pertama tidak dilihat dari usia, melainkan mutlak urutan pernikahan. Tak peduli meski suami pertama lebih muda di antara suami alpha lain, suami pertama kukuh menjadi kepala keluarga.
Begitulah aturan unik dari Negara Pentabiru. Para omega di negeri ini lebih terlindungi, karena eksistensi mereka tak diremehkan masyarakat dan hukum. Di sini, kelahiran bayi omega justru lebih istimewa dan diagung-agungkan. Omega tak ubahnya harta nasional milik negara.
Salah satu harta kebanggaan negara ini ialah,
Pria omega bernama Isagi Yoichi.
.
.
.
.
.
Dengan ini Ara mempersembahkan!
[ KELUARGA BESAR ISAGI ]
AllSagi
Omegaverse-au
Semua karakter blue lock yang saya pinjam tentu saja milik Kaneshiro!^^
.
.
.
.
.
PROLOG 1: Para Suami
.
.
.
.
.
Isagi Yoichi.
Di generasinya, Yoichi adalah satu-satunya yang lahir sebagai omega dari Keluarga Besar Isagi. Semua sepupunya terlahir dengan gen alpha. Karena itulah, para tetua Isagi membebaninya satu tujuan: mempertahankan kodrat Isagi sebagai ibu para keturunan unggul.
Jadi jangan heran, Yoichi menikahi lebih banyak alpha dibanding omega kebanyakan. Terhitung tujuh pernikahan sudah dilaluinya.
Pernikahan pertamanya, dia dipinang junior semasa kuliah yakni Itoshi Rin. Anak mereka bernama Isagi Rennis. Versi mungil Rin menjadi anak dan alpha tertua dalam keluarga besar Isagi generasi ini.
Pernikahan keduanya terjadi setahun kemudian. Rin menyepakati sang kakak—Itoshi Sae—sebagai suami alpha kedua untuk istrinya. Rin percaya, kakaknya mampu mencintai Yoichi sama besar seperti dirinya. Pun Rin tidak mau Yoichi menikahi alpha sembarang. Dari pernikahan ini, lahirlah alpha lelaki yang tak pernah lepas dari gandengan Rennis. Namanya Isagi Seisa. Dia sama manisnya dengan ayah alphanya.
Pernikahan ketiga sedikit alot, karena Itoshi Rin sebagai suami pertama dan kepala Keluarga Isagi tak kunjung merestui. Rin tidak suka sifat bayi menyebalkan milik Seishiro Nagi. Wajah kantuk si putih ingin sekali Rin jebloskan ke lumpur. Jika tidak ingat Yoichi begitu memanjakan si beruang putih, Rin benar-benar akan melakukannya. Nah, dari pernikahan ketiga ini lahir gadis alpha mungil pertama dalam keluarga Isagi. Diberi nama Isagi Nagisa. Pesonanya bahkan mampu mengalahkan omega manapun—kecuali istrinya. Nagi berani jamin!
Pernikahan keempat cukup dramatis, dikarenakan Mikage Reo melamar Yoichi demi dendam. Dia sakit hati ditinggal nikah tanpa permintaan maaf dari Nagi. Dia merasa dikhianati oleh sahabat dan cinta semasa kecil. Meski sesama alpha, mereka masih bisa bersama. Mengangkat anak tak jadi masalah, bukan? Namun, bagi Reo, Nagi malas menjalani kesulitan di masa depan. Reo pun membalas dengan mengambil balik kecintaan Nagi yang sekarang—Isagi Yoichi. Reo menjanjikan gennya cukup bagus untuk membuat Yoichi melahirkan bayi omega. Sayang, rayuan tersebut tak terjadi. Yoichi tidak menyesalinya, dan menerima ubi ungu kecil sebagai salah satu anak manisnya. Isagi Roisara, gadis alpha si ubi ungu, menjadi salah satu tercantik dalam keluarga Isagi. Fakta unik, Roisa paling suka menjadikan kakak kecilnya Nagisa sebagai rival. Sepertinya dendam dari para ayah alpha menurun ke anak.
Pernikahan kelima, Yoichi sebagai salah satu pelaku malas mengingat-ingat. Pembahasan soal pernikahan hancurnya ini lebih baik diabaikan.
Pernikahan keenam, mungkin sedikit melankolis menjurus tragis. Pernikahan ini dilatarbelakangi alpha yang ingin hidupnya berakhir di pinggir jembatan. Alpha itu Alexis Ness. Si magenta manis dengan mata sayu tanpa motivasi hidup. Saat tahu Yoichi bersikukuh melarangnya bunuh diri, Ness muak bukan kepalang. Tahu apa omega yang hidup dengan berbagai fasilitas negara dan dielu-elukan para alpha? Omega seperti Yoichi takkan pernah patah hati sepertinya, betul? Jadi, stop mencegahnya akhiri hidup! Ness sudah mati mental sejak sahabatnya pergi tinggalkan kota. Namun, Yoichi berjanji akan membawa pulang sang sahabat bahkan menyuruhnya menetap seumur hidup di sini. Asal satu, Ness harus bertahan hidup. Ness pun setuju setelah berbagai pertimbangan. Lambat laun dia mulai membuka diri pada Yoichi, lalu menceritakan sedikit perihal sang sahabat. Mereka pun menikah sebagai pengikat terkuat perjanjian. Dari pernikahan ini lahirlah Isagi Nessia, alpha lelaki ketiga dalam keluarga Isagi. Magenta kecil cenderung tak acuh saat bercengkrama dengan para kakak. Nantinya, Nessia hanya mau merespon antusias pada adiknya.
Terakhir, pernikahan ketujuh, berlangsung melalui agenda bak drama paling berliku. Naasnya, kejadian ini nyata dialami Yoichi. Adalah Michael Kaiser, suami ketujuh sekaligus suami alpha terakhirnya. Kaiser ternyata diburu brutal oleh rentenir akibat hutang sekian miliar milik ayahnya. Merasa tak ada harapan hidup tenang, Kaiser kabur ke tempat lain, meninggalkan Ness dalam kebingungan. Yoichi yang mendapat kesempatan langsung mengajukan perjanjian pada Kaiser. Janji itu sederhana, yakni tetap tinggal di kota dan menjalin hubungan baik dengan Ness. Keluarga Isagi bisa membayar hutang penuh sebagai imbalan. Pada momen ini, Yoichi tidak mengajukan pernikahan apapun. Dia berpikir usianya tak lagi muda untuk menambah suami. Sialnya, Kaiser merayunya. Kaiser sangat yakin gennya lebih unggul melahirkan omega dari rahim Yoichi. Bahkan Kaiser juga menunjukkan silsilah keluarga rumitnya yang didominasi omega. Merasa ada harapan, Yoichi segera melamar Kaiser bersama lima puluh persen ekspektasi. Pada pernikahan ini, untuk pertama kalinya Yoichi yang melamar bukan yang dilamar.
Sungguh tak terduga, setelah tes USG dan tes gen dilakukan, Isagi Yoichi mendapat pernyataan paling indah seumur hidupnya.
Pernyataan itu akhirnya datang setelah melewati tujuh kali pernikahan.
"Selamat Tuan Isagi dan para suami alphanya. Tuan Isagi mengandung bayi omega. Puji syukur pada Tuhan, bertambah satu calon omega kecil lahir di tanah tercinta ini."
Kelima suami Yoichi menatap haru pada sang istri. Rin terlebih dulu mencium kening istrinya. Wajahnya dipenuhi suka cita. Terlepas kandungan istri bukan dari benih kandungnya, Rin tak peduli. Selama janin itu lahir dari rahim Yoichi, Rin tetap mengakuinya anak kandung sendiri. "Akhirnya di keluarga besar kita, ada omega yang cantiknya sama denganmu. Anak-anak pasti tak sabar menunggu adik manis mereka lahir."
"Kaiser luar biasa, bukan?" Ness memuji antusias. Iris magentanya berbinar indah dan tampak lembut tiap membicarakan sang sahabat. "Ketika dia bilang dia bisa, maka dia bisa. Tuhan benar-benar memberkatinya, persis definisi namanya. 'Kaisar pilihan Tuhan'. Kaisar yang dianugerahi Tuhan."
Yah, jika kita melewatkan masa lalunya, batin Yoichi sembari tersenyum maklum kala memperhatikan binar antusiasme Ness.
"Tapi pemilik benih gak ada di sini," gerutu Reo tak acuh. "Di mana dia?" Ness menggeleng. Lainnya tidak menjawab.
"Oi, Nagi, kamu tahu?" Reo mencolek bahu Nagi. Si putih mengendikkan bahu. Hanya dia yang duduk di kursi dekat ranjang. Gelagatnya konsisten masa bodoh pada dunia. Terpenting dia lelap sambil memeluk sang istri. Ranjang dan Yoichi memang ajaib baginya.
Sae menghela nafas. Suami kedua Yoichi menjauhkan diri agar tidak menyesakkan sang istri. Meski berada di jarak terjauh, Yoichi masih sempat tersenyum cantik padanya. Sae hanya mengangguk sebagai balasan. Tersirat rasa bangga di sana untuk istrinya.
Bagaimana bisa Sae tidak bangga? Melahirkan bukanlah perkara mudah. Ada pertaruhan nyawa di dalamnya. Apalagi ini persalinan ketujuh. Persalinan ini akan melahirkan bayi omega harapan keluarga dan negara. Sae berharap keberuntungan selalu memayungi istrinya.
"Aku izin ke Pak Yukimiya dulu, ya. Sekarang jadwalku konsultasi," Ness bersuara lagi setelah keheningan melanda ruangan. "Maaf gak bisa nemenin kamu pulang, Ichi."
"Kak Alex, sini sebentar." Yoichi mengulurkan tangan. Rin sedikit menyingkirkan diri, memberi Ness ruang di dekat istri mereka. Ness menerima tangan ringkih istrinya untuk diciumi. Telinga Yoichi bersemu tiap disentuh semesra ini. "Maaf juga di jadwal konsul kali ini, aku gak bisa dampingi kakak. Padahal aku mau tahu perkembangan kakak sekarang gimana."
"Bukan masalah, Ichi," hidung Ness berusaha menyesap aroma teh bluberi dari kulit sang istri. Feromon segar nan menenangkan Yoichi selalu ampuh meredakan gundahnya. "Terima kasih sudah mengkhawatirkanku."
"Kak."
"Hm?"
"Kak Mihya gak ada di sini. Kalian bertengkar, ya?"
Ness membeku sesaat. Dia curi-curi pandang ke arah Rin. Si zamrud melengos. Tak mau ikut campur.
"Bukan salah Mas Rin, karena bukan dia yang ngasih tahu."
Ness sedikit melebarkan mata. Ternyata dia salah menduga. Hanya karena Rin bergelar kepala keluarga, belum tentu alpha itu selalu awas pada anggotanya. "Terus, siapa?"
"Kak Alex percaya kalau insting omega itu kuat banget ke alphanya?"
Benar juga. Alexis Ness selalu dibuat terkejut dengan gebrakan istrinya. Andaikan Michael Kaiser ditakdirkan sebagai manusia paling manipulatif sejagat, Isagi Yoichi tetap menjadi kelemahannya. Sang omega sudah mengikat Kaiser secara mental, tepat setelah Kaiser menerima lamarannya. Ness mencatat kenyataan tersebut di hati dan ingatan.
Tanpa sadar Ness tersenyum kecil. Syarat kepuasan di sana. "Kayaknya, cuma kamu yang benar-benar bisa nampar dia."
"Kita harus nampar dia bareng-bareng."
"Aku ikutan!" Reo mengacungkan tangan. "Pengawalku laporan, sejam lalu mereka lihat Kaiser jalan-jalan bareng cewek, tapi bukannya dia yang tekor, malah ceweknya yang sukarela ditekorin."
"Huh?" Yoichi mengerutkan kening. Ness berdecak. Dia memicing pada Reo. Mulai paham dari mana Yoichi menebak-nebak pertengkarannya dengan Kaiser. "Reo. Apa kamu diam-diam nyewa penguntit buat stalk Kaiser? Sejak kapan? Atau jangan-jangan kamu juga menyuruh para pengawalmu mengawasi aku dan yang lainnya?"
Mendengar pertanyaan itu, berganti Rin yang tersinggung. Mukanya agak kelam dari beberapa detik lalu.
Reo mendengus, "hanya Kaiser."
Yoichi menggeleng keheranan. "Rere serius lakuin itu?"
"Hanya ke Kaiser, Dear— ugh! Nagi, kamu minggir dulu!" Reo menarik lengan Nagi agar bangkit dari duduknya. Detik ini, Reo berganti duduk di dekat Yoichi. Bahkan memeluk lengan istrinya posesif macam kelakuan Nagi. Hm, nyaman sekali dekat-dekat istrinya. "Dear, dengerin Rere! Suami kuningmu tuh selingkuh lagi. Tas LV yang dia kasih kemarin buat kamu tuh, dia dapetin dari hasil porotin selingkuhannya!"
Mendengar itu, muka Rin lebih gelap lagi dan Sae hanya memandangnya waspada.
Yoichi membelalak tak percaya. Tidak ada yang menyadari kondisi tangan Yoichi agak gemetar di sisi tubuhnya. Lekas dia berdeham sebelum mendongak pada Rin, "mas tahu?"
Para penghuni ruangan melirik Rin, kecuali Nagi. Si beruang besar pilih tidur di atas sofa, pejamkan mata bersama boneka ebichi super besar. Omong-omong, Nagi selalu memeluknya ke mana-mana.
Rin tak terpengaruh tatapan konfrontasi tiap orang. Fokusnya terus tertuju ke istrinya. Dia menjawab mantap sambil melemahkan ekspresi, "ya, Isa."
"Kenapa, mas?"
"Kamu hamil anakku, dan udah otw trisemester ketiga. Dia pasti gak mau kamu syok dengan yang kulakukan, Yoichi."
Bukan Itoshi Rin yang menjawab, melainkan Michael Kaiser. Suami ketujuh Isagi baru saja tiba di rumah sakit. Kini dia berdiri di ambang pintu, enggan masuk karena merasa ruangan ini cukup menyesakkan. Biasanya omega lain tak nyaman jika seruangan dengan empat atau lima alpha. Sungguh hebat bagaimana Yoichi bisa menangani feromon dominan keenam suaminya.
Atau mungkin para alpha ini mampu mengontrol feromonnya demi kenyamanan istri.
"Rin," panggil Kaiser. Rin tidak menatapnya. "Sama yang lainnya juga, keluar dari ruangan ini. Kasih aku dan istri kita ruang berdua. Nanti aku akan jelaskan pembicaraan kami di rumah."
"Kebetulan aku juga mau pergi," Ness menimpali. "Lagian, alpha di ruangan ini terlalu banyak untuk ditangani Yoichi dan..." Alpha magenta menggantung ucapannya. Dia melirik segan dokter kandungan istrinya. Sang dokter menenggak ludah. Agak gugup dilirik salah satu alpha milik Isagi. Padahal Ness jauh lebih ramah dan lembut ketimbang lainnya. "Dokter pasti kurang nyaman juga."
Jadilah, Yoichi dipindahkan ke ruang inap VVIP. Dia ditemani Kaiser. Reo selaku saksi perselingkuhan Kaiser tetap di dekat istrinya. Nagi pilih pulang karena kepalang ngantuk. Rin dan Sae menunggu di luar. Ness sudah pergi untuk konsultasi.
"Aku gak selingkuh."
Pembelaan pertama Kaiser hampir dibantah Reo, jika Yoichi tidak mengangkat tangan padanya. Sang omega berdeham kecil. Tenangkan diri agar tidak ikut menyembur protes pada suami terakhirnya.
Yoichi bersandar punggung di kepala ranjang rumah sakit. Dia memandang lelah Kaiser. "Terus, Rere bohong, begitu?"
Reo memampangkan potret kebersamaan Kaiser makan bersama wanita berbaju seksi. Tubuh wanita tersebut semampai aduhai, khas model papan atas. Alpha pirang dalam batinnya ingin menghancurkan ponsel Reo. "Pengambilan sudut gambar yang baik, Reo."
"Kakak."
"Aku hanya makan bareng wanita itu. Katanya, dia yang traktir semua yang pengen aku beli. Dari makan, baju, sampai tas-tas, atau hadiah lain yang pernah kukasih ke kamu. Dan, menolak pemberian orang lain itu dilarang, 'kan?"
Apabila yang mengatakan itu alpha lain, Yoichi akan marah besar. Masalahnya, ini Michael Kaiser! Pria alpha ini buta perasaan. Yoichi bisa menilainya dari banyaknya interaksi dengan Kaiser, serta penjelasan Ness. Kecerdasan logika Michael Kaiser di atas rata-rata. Belajar saja malah dijadikannya salah satu hobi. Namun, kecerdasan emosionalnya nyaris minus.
Tanggapan Kaiser terkesan tak acuh saat tahu Ness mencintainya sebagai alpha kepada alpha. Katanya saat itu, "memangnya aku wajib membalas perasaannya? Dia yang cinta aku, kenapa aku yang repot?"
Dipikir-pikir lagi, memang ada benarnya.
"Itu namanya micro cheating, kak." Reo mengangguk beberapa kali untuk mendukung pernyataan istrinya. "Aku tahu, kak Mihya gak makek perasaan saat jalan-jalan dengan wanita itu, tapi tetap saja, Kakak jalan sama dia tanpa kasih tahu apapun ke aku. Ditambah lagi, dengan mengiyakan ajakan jalannya, kakak sama saja memberi harapan pada wanita itu untuk terus berhubungan intens dengan kakak. Di awal hanya jalan-jalan tanpa gandengan tangan, ke depannya siapa tahu?" Yoichi menelan ludah kelu. Tangannya berusaha mengeratkan rangkulan pada perut buncitnya "Tiba-tiba saling menjalin ludah atau kelamin?"
"Aku hanya menerima tawaran traktirannya. Lumayan, menghemat pengeluaranku." Kaiser mengendikkan bahu tanpa rasa salah. "Toh, wanita itu bukan kamu. Aku mana ada nafsu sama dia."
"Kak Mihya, astaga..." Yoichi menghela nafas lelah. Mungkin ini efek dililit hutang nyaris setengah umur hidup, Kaiser selalu berorientasi pada uang dan kesempatan. Sangat tidak masuk akal Yoichi luar biasa lega ketika memikirkan ini, "...Memangnya buat apa, sih, numpuk uang banyak-banyak tapi pelit ke diri sendiri?"
"Aku sangat percaya diri, anakku akan terlahir sebagai omega, dan aku tidak ingin di masa depan dia dilecehkan sebagai 'mesin beranak'. Jika dia bergelimang uang, secara otomatis dia dipandang tinggi oleh masyarakat." Michael Kaiser memang bukan omega, tetapi kerasnya hidup membuatnya tahu sebusuk apa hidupnya jika uang tidak mengelilinginya. "Kamu yang omega pasti paling tahu itu, Yoichi."
Yoichi hilang kata. Reo apalagi.
Yah, terbukalah keunikan salah satu suami milik Isagi Yoichi yakni,
Pola pikir maha benar Kaiser.
.
.
.
.
.
"Tidak segera menyidangnya, Rin?"
Di balik pintu kamar inap Yoichi, pandangan Itoshi Sae lurus ke dalam. Pintu ini tidak ditutup dengan benar, alhasil dia dan Rin bisa mendengar pembicaraan di dalam. Ada perdebatan kecil antara Yoichi dan Kaiser, bersama Reo sebagai bumbu penyedap. Dari obrolan tersebut, Sae menyimpulkan kesalahan Kaiser amat fatal. Tidak ada toleransi dari perselingkuhan. Apalagi dengan kondisi Yoichi hamil anak dari pelaku kecurangan.
"Kaiser itu agak sakit jiwa," mendengar respon sang adik, Sae meliriknya. Wajah Itoshi Rin tampak suram. Netra zamrudnya menghunus tajam seseorang seolah ingin membunuhnya. "Ada yang gak beres dari dia, tapi aku tahu dia jujur soal perasaannya saat ini."
"Gak ada satupun suaminya dek Isa yang waras, Rin," Sae terkekeh sarkas. Tampan sekali. Sangat jarang dia melukis ekspresi, kecuali berhubungan dengan Isagi Yoichi.
Tatapannya kembali jatuh ke depan, kali ini meresapi visual Yoichi menjewer cuping telinga si alpha pirang. Sae selalu suka melihat berbagai ekspresi istrinya. Cantik, manis, dan kadang berbahaya di beberapa kesempatan. "Aku bisa memahami penilaian kamu perihal kelakuan Kaiser sekarang ini, tapi, apa kamu yakin kamu tidak terlalu longgar padanya? Ingat, Rin, semakin ditoleransi, seseorang akan semakin tidak tahu diri."
"Dia juga tidak terlihat mencintai Isa. Mungkin dia anggap Isa macam partner atau relasi kerja," Rin mengulas sedikit senyum. Ada maksud terselubung yang jelas berbahaya di matanya. "Abang percaya sama Rin?"
"Percaya untuk hal apa?"
"Keputusan Rin selaku suami pertama dan Kepala Keluarga Isagi."
Sae lagi-lagi terkekeh. Lebih lebar dan hanya sekian detik. Iris zamrudnya berkilat tanda memahami sesuatu.
Sebagai kakak, dia tidak begitu mengayomi Rin. Masa kecil mereka indah saat masih saudara kecil, lalu retak di masa remaja, dan makin tak tertolong kala dewasa. Hanya ketika Rin memutuskan Sae menjadi suami kedua Yoichi, barulah hubungan mereka membaik.
Bisa dibilang, Isagi Yoichi adalah perekat terkuat persaudaraan mereka.
Walau persaudaraan mereka sempat memburuk, Sae masih bisa mengenali keseluruhan watak adiknya: Fokus ke depan, tak tergoyahkan begitu mengincar sesuatu, tetapi agak sembrono.
Pola pikir Rin pun cenderung gelap dan terlalu berbahaya saat dipraktekkan. Sae bisa membuktikan statemennya dengan satu bukti:
Hancurnya pernikahan kelima Yoichi.
.
.
.
.
.
| TBC |
.
.
.
PARA TOKOH UTAMA:
1. Isagi Yoichi (39)
2. Itoshi Rin (38)
3. Itoshi Sae (41)
4. Seishiro Nagi (39)
5. Mikage Reo (39)
6. Alexis Ness (41)
7. Michael Kaiser (41)
.
.
.
Note:
Selamat datang di karyaku yang kedua ini!
Moga yg nyasar suka, dan jangan lupa tinggalkan jejak!
Sampai jumpa di next chap!
Surabaya, 22 Maret 2025
